Mengenal Automated Market Makers Di Pasar Crypto

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
Mengenal Automated Market Makers Di Pasar Crypto



Automated market makers (AMM) adalah jawaban dunia kripto terhadap permasalahan order book konvensional.


AMM crypto merupakan sebuah mekanisme yang memanfaatkan algoritma komputer untuk memungkinkan otomatisasi pertukaran aset digital.


AMM memanfaatkan liquidity pool terdesentralisasi agar pengguna bisa membeli dan menjual aset kripto tanpa membutuhkan pihak ketiga yang mengatur transaksi.


Mekanisme automated market makers atau AMM secara spesifik dibuat untuk jual-beli aset digital seperti kripto.


AMM memungkinkan terjadinya pertukaran aset secara terdesentralisasi dan otomatis tanpa memerlukan perantara yang memantau order book.


Semua pertukaran aset kripto yang terjadi dalam platform DEX yang menggunakan AMM memerlukan liquidity pool.


Ia berperan sebagai sumber likuiditas pasangan aset kripto di sebuah DEX dan mencegah terjadinya slippage tinggi.


Penyedia likuiditas merupakan bagian penting dari mekanisme automated market makers karena ia bekerja sebagai pemasok pasangan aset kripto agar bisa diperjualbelikan.


Sistem automated market makers hanya bisa diterapkan pada jaringan blockchain yang memiliki kapabilitas smart-contract seperti Ethereum dan Binance.


Dalam sistem AMM, siapa pun bisa menjadi menjadi penyedia likuiditas selama ia memenuhi persyaratan yang algoritma automated market makers tersebut.


Beberapa contoh AMM paling populer adalah Uniswap, Balancer, dan Curve.


1) Cara Kerja AMM



Mekanisme automated market makers atau AMM secara spesifik dibuat untuk jual-beli aset digital seperti kripto.


AMM memungkinkan terjadinya pertukaran aset secara terdesentralisasi dan otomatis tanpa memerlukan perantara yang memantau order book.


Mekanisme ini pertama kali dimanfaatkan oleh produk DeFi seperti DEX.


Uniswap, salah satu platform DEX paling awal dan paling populer, pertama kali menggunakan mekanisme automated market makers untuk membangun liquidity pool besar yang bisa digunakan banyak pengguna.


Algoritma automated market makers mengatur semua aspek pertukaran aset yang terjadi melalui smart-contract.


Ia menampilkan harga pasar yang selalu diperbarui dan melaksanakan semua trading. Namun, bagian penting lain yang menentukan mekanisme automated market makers adalah liquidity pool dan penyedia likuiditasnya.


Salah satu aspek teknis paling penting dalam AMM adalah memastikan sebuah liquidity pool seimbang agar harga semua aset di dalamnya sesuai dengan harga pasar.


Liquidity pool adalah pilar penting dari sistem AMM. Semua pertukaran aset kripto yang terjadi dalam platform DEX yang menggunakan AMM memerlukan liquidity pool.


Ia berperan sebagai sumber likuiditas pasangan aset kripto di sebuah DEX dan mencegah terjadinya slippage tinggi.


Liquidity pool pada dasarnya adalah kolam di mana semua pertukaran aset terjadi.

Semua pertukaran terjadi dengan memasukkan dan menarik aset dari kolam tersebut.


Orang yang menyediakan aset ke dalam kolam untuk jangka waktu tertentu disebut sebagai liquidity provider atau penyedia likuiditas.


Penyedia likuiditas berperan penting karena semakin banyak aset yang disimpan di dalam kolam, slippage yang terjadi semakin kecil, mengurangi kerugian bagi pengguna.


2) Kelebihan AMM pada Platform DEX



Desentralisasi: Automated market makers adalah sistem terdesentralisasi yang memanfaatkan program smart-contract untuk melaksanakan trade dan aktivitas lainnya pada DEX.


Non-Custodial: Semua platform DEX bersifat non-custodial yang artinya mereka tidak menyimpan dan memegang aset milikmu selama kamu menggunakan jasanya.


Pilihan aset kripto yang lebih beragam: DEX biasanya menjadi pilihan pertama bagi peluncuran berbagai aset kripto baru. Bahkan, beberapa DEX memang memiliki bagian khusus token yang baru atau akan diluncurkan.


3) Kekurangan AMM pada Platform DEX



Kedalaman likuiditas: Semua platform DEX menggunakan sistem AMM bergantung kepada penyedia likuiditas untuk berfungsi secara optimal. Sebuah DEX memerlukan likuiditas besar agar semua transaksi bisa dilakukan secara cepat dengan harga pasar yang sesuai. Apabila kamu menggunakan DEX dengan likuiditas yang terlalu kecil, transaksi mu bisa saja tidak bisa diproses atau bahkan gagal.


Volume transaksi dan slippage: Platform DEX juga memerlukan volume transaksi stabil untuk menghindari terjadinya tingkat slippage yang tinggi. Menggunakan DEX dengan volume transaksi kecil akan mengakibatkan harga pembelianmu berbeda dengan harga asli pasar.


Jenis pembelian yang terbatas: Sekarang, bursa pertukaran kripto besar sudah dapat menawarkan berbagai jenis pembelian selain spot seperti limit order, oco, dan stop limit. Berbeda dengan CEX, kebanyakan DEX hanya mendukung pembelian dengan harga pasar atau spot buy.






sumber referensi:


Baca artikel lainya: