Arbitrum Blockchain Layer 2 yang Makin Bersinar

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
Arbitrum Blockchain Layer 2 yang Makin Bersinar

Arbitrum adalah blockchain layer 2 yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas pada blockchain ethereum.

Arbitrum bekerja pada teknologi optimistic rollups. Arbitrum merupakan DEFI yang cara kerjanya mengumpulkan kumpulan transaksi menyelesaikanya di rollup chain Arbitrum dan kemudian memasukan data transaksi kembali ke blockchain ethereum.

Di tengah volatilitas pasar kripto Arbitrum dalam beberapa pekan terakhir bertahan dengan kenaikan nilai token rata-rata diatas 20 %. Ini merupakan sesuatu yang mengesankan.

arbitrum blockchain layer 2 arbitrum blockchain layer 2 // pintu

Dilihat dari grafik diatas kenaikan harga Arbitrum cukup mengesankan, ini sebagai respon market atas beberapa feature skalabilitas pemrosesan transaksi di Arbitrum.

Bahkan beberapa analis memperkirakan jika semua aspek pendukung Arbitrum dan ekosistemnya makin berkembang, di perkirakan taun ini Arbitrum akan menyentuh angka 5 USD per token.

A) Hal yang kamu perlu tau tentang Arbitrum



Arbitrum dikembangkan oleh Offchain Labs, sebuah perusahaan berbasis di AS yang fokus membangun solusi skalabilitas pada jaringan Ethereum.


Offchain Labs sendiri didirikan oleh Ed Felten, seorang profesor ilmu komputer di Princeton University dan mantan deputi CTO (Chief Technology Officer) di White House pada masa pemerintahan Presiden Obama.


Bersama dua rekannya, Steven Goldfeder dan Harry Kalodner, mereka menerbitkan hasil penelitian terkait teknologi Arbitrum pada 2018.



Arbitrum dibuat sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai transkasi dengan blockchain Ethereum dengan menawarkan biaya gas yang lebih murah

Jika kita menyelami lagi blockchain Ehereum, yang saat ini hanya dapat memproses 20-40 transaksi per detik (TPS).

Dan ketika batas tersebut tercapai, pengguna dipaksa untuk bersaing satu sama lain agar transaksi mereka dapat diproses, sehingga menyebabkan biaya (gas fee) naik.

Arbitrum datang dengan menawarkan skalabilitas tinggi yang dapat memproses hingga 40.000 TPS.

Hal ini karena Arbitrum bekerja menggunakan optimistic rollup yang dapat mempercepat transaksi dengan biaya yang rendah.


Optimistic rollup adalah teknik khusus untuk menggulung transaksi secara off-chain. Untuk mempercepat proses, optimistic rollup mengasumsikan bahwa transaksi yang ada di dalam rollup adalah valid.

Optimistic rollup Arbitrum diselesaikan di atas rollup chain Arbitrum. Arbitrum mengumpulkan kumpulan transaksi, menyelesaikannya di rollup chain Arbitrum, dan kemudian memasukkan data transaksi kembali ke blockchain Ethereum.

Arbitrum mengatakan bahwa setiap transaksi yang dikonfirmasi melalui proses ini diberi stempel "AnyTrust Guarantee", yaitu ketika semua validator setuju dengan keabsahan transaksi yang terdapat dalam sebuah blok.


Validator mempertaruhkan (stake) ETH sebelum mereka dapat mengonfirmasi transaksi; dengan mempertaruhkan ETH, mereka diberi insentif.




B) Masadepan Arbitrum



Jika berbicara tentang masadepan Arbitrum, tentu saja banyak hal yang mempengaruhi.


Perkembangan komunitas Arbitrum dan juga exsistensi jaringan ethereum akan sangat mempengaruhi harga pasar dari token Arbitrum.

Namun Arbtirum masih memiliki peluang besar untuk bertumbuh, mengingat lompatan dan terobosan teknologi yang di buat oleh Arbitrum mampu mengurangi biaya gas ethereum.

Hal yang paling di nanti Adalah release baru dari dari pengembangan Arbitrum dalam waktu dekat ini.


C) Bagaimana Siklus transaksi di Arbitrum



Dikutip dari pintu.com berikut ini siklus transaksi dari Arbitrum.



1. Sequencer Menerima Transaksi

Siklus transaksi dimulai dengan Sequencer, sebuah node yang menerima transaksi dari pengguna baik secara langsung atau melalui Delayed Inbox dari rantai Layer 1.

2. Sequencer Meminta Transaksi (off-chain)

Setelah menerima transaksi, Sequencer akan mengeksekusi transaksi dengan bantuan Virtual Machine Nitro, dan memberikan tanda terima transaksi kepada pengguna secara “instan”. Dikatakan “instan” karena tidak memerlukan konfirmasi on-chain tambahan, dan biasanya tidak akan memakan waktu lebih dari satu atau dua detik.

3. Sequencer memposting transaksi dalam satu batch (on-chain)

Sequencer kemudian akan memposting sekumpulan transaksi Layer 2 yang mencakup beberapa transaksi pengguna ke Layer 1; dalam kondisi normal, Sequencer akan memposting sekumpulan transaksi setiap beberapa menit.

4. Validator menegaskan RBlock (rollup block)

Validator kemudian akan menjalankan Arbitrum Virtual Machine atas input di Inbox (seperti yang dilakukan Sequencer sebelumnya, namun sekarang hanya atas transaksi yang di-posting di Layer 1) dan membuat pernyataan on-chain tentang status terbaru rantai, yaitu sebuah RBlock. RBlocks biasanya dibuat setiap 30-60 menit.

5. RBlock dikonfirmasi di Layer 1

Jika tidak ada permasalahan, RBlock dapat dikonfirmasi di Layer 1 (semua akun Ethereum di Layer 1 dapat mengonfirmasinya). Setelah dikonfirmasi, root Outbox di Layer 1 akan diperbarui.




sumber referensi : Arbitrum, coinMarketCap, pintu


Baca artikel lainya: