Tips Mencegah Aplikasi dari Serangan XSS, dan CSRF

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
Tips Mencegah Aplikasi dari Serangan XSS, dan CSRF
PIYAMA ONE SET KEKINIAN

PIYAMA ONE SET KEKINIAN

Daster Exclusive dengan Material Rayon Premium, bahan lembut, jatuh dan dingin, tidak terawang serat rapat. Nyaman untuk sehari-hari agar kelihatan makin menarik.

Buy

Serangan keamanan seperti injection, XSS, dan CSRF merupakan ancaman serius bagi aplikasi web. Untuk mencegahnya, berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

1. Input Validation dan Sanitization



  • Validasi: Pastikan semua input pengguna divalidasi sesuai dengan format yang diharapkan. Batasi panjang input, gunakan regex untuk memfilter karakter khusus, dan periksa tipe data.

  • Sanitization: Bersihkan input pengguna sebelum dimasukkan ke dalam database atau ditampilkan kembali. Gunakan fungsi-fungsi built-in atau library yang disediakan bahasa pemrograman Anda untuk melakukan sanitization.


2. Prepared Statements/Parameterized Queries



  • Gunakan Prepared Statements: Hindari langsung menyusun query SQL dengan menyisipkan input pengguna secara langsung. Gunakan prepared statements atau parameterized queries untuk memisahkan data dari struktur query, sehingga mencegah injection.


3. Output Encoding



  • Encode Output: Selalu encode output sebelum ditampilkan di halaman web. Ini akan mencegah browser menginterpretasikan karakter khusus sebagai kode berbahaya. Gunakan fungsi encoding yang sesuai untuk HTML, JavaScript, dan jenis data lainnya.


4. HTTP-Only Cookies



  • Atur Cookie HTTP-Only: Konfigurasikan cookie agar hanya dapat diakses melalui HTTP, bukan JavaScript. Ini akan mencegah serangan XSS yang mencoba mencuri cookie.


5. CSRF Protection



  • Token CSRF: Tambahkan token CSRF unik pada setiap formulir. Bandingkan token yang dikirimkan oleh pengguna dengan token yang disimpan di server untuk memastikan permintaan berasal dari aplikasi itu sendiri.

  • Verifikasi Referer: Periksa header Referer untuk memastikan permintaan berasal dari domain yang sah.


6. Update Software dan Library



  • Perbarui Secara Berkala: Selalu perbarui framework, library, dan sistem operasi yang digunakan aplikasi Anda. Vendor sering merilis patch untuk memperbaiki kerentanan keamanan.


7. Web Application Firewall (WAF)



  • Gunakan WAF: WAF dapat membantu mendeteksi dan memblokir serangan umum seperti injection, XSS, dan CSRF.


8. Security Headers



  • Konfigurasi Header: Atur header keamanan seperti Content-Security-Policy, X-Frame-Options, dan Strict-Transport-Security untuk membatasi perilaku browser dan melindungi aplikasi dari serangan.


9. Prinsip Least Privilege



  • Batasi Akses: Berikan hanya izin yang diperlukan kepada pengguna dan proses. Batasi akses ke database dan sistem file.


10. Testing Keamanan



  • Lakukan Pengujian: Lakukan pengujian keamanan secara teratur, seperti penetration testing dan vulnerability scanning.


Baca artikel lainya :