Cara Membangun Program Upskilling Yang Sukses

Publish on Jan 19, 2022 by Alfin F

Dalam beberapa tahun ini budaya pindah kerja ketempat baru semakin meluas, banyak talenta-talenta terbaik gagal di pertahankan oleh perusahaan sebelumnya.

Budaya pindah kerja ini terkait dengan ekspektasi si pekerja yang tidak ditemukan atau didapatkan di perusahaan sebelumnya.

Ditengah pandemi ini sebagian besar profesional meninjau ulang prioritas dan tujuan karir mereka, ini salah satuhal yang membuat banyak profesional mencari peluang-peluang baru untuk menuju karir yang mereka impikan.

Bagaimana harusnya perusahaan bersikap ?

Fenomena ini tidak bisa dihindari, namun ada banyak cara untuk tetap bisa mempertahankan talenta-talenta terbaik. Salah satunya dengan program UPSKILLING.

Upskilling merupakan proses pembelajaran atau pelatihan kemampuan baru karena tuntutan perkembangan teknologi.

Upskilling bisa menjadi daya motivasi bagi pekerja untuk tetap bertahan dan bersama perusahaan saat ini untuk mencapai karir terbaiknya.

Berikut ini ada 3 hal yang bisa di lakukan perushaan untuk mensukseskan program upskilling:

1) Berdayakan karyawan untuk memiliki perkembangan karir mereka.

Tentunya semua di awali dari rekruitmen, perushaan perlu memastikan bahwa talenta yang mereka rekrut memiliki kemampuan adaptip terhadap pergeseran bisnis perusahaan terhadap disrupsi yang terjadi.

Setiap line manager wajib menumbuhkan budaya sharing pengetahuan tentang lingkup organisasi perusahaan dan juga inovasi-inovasi terhadap hal-hal baru yang masih terkait dengan bisnis perusahaan.

Line manager juga perlu membangun kedekatan dengan cara mengajak pekerja berdiskusi empat mata, tujuanya agar pekerja bisa lebih bebas menyampaikan harapan dan impianya akan karir di masa depan.

Line manager juga perlu membantu pekerja mengarahkan ke pelatihan formal di perusahaan tersebut yang bisa di ikuti sesuai dengan minat dan tujuan karirnya.

2) Arahkan Ide Untuk Tumbuh dan Berkembang

Ini bukan hal yang mudah karena perlu kesabaran seorang leader untuk bisa memandu pekerja agar ide-ide mereka bisa terwakili yang menumbuhkan budaya inovasi di perusahaan tersebut.

Seorang pekerja profesional dia akan mempertahankan statusnya di perusahaan tersebut jika ide-ide dan impianya bisa terakomodasi. Karena pada dasarnya seseorang akan hidup dan berjuang dengan impian-impianya.