Minting dan Mining Apasih Bedanya ?

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
Minting dan Mining Apasih Bedanya ?

Crypto minting adalah sebuah proses komputasi untuk memvalidasi informasi, membuat blok baru dan merekam informasi tersebut ke dalam blockchain. Dalam proses crypto minting biasanya membutuhkan algoritma konsensus Proof-of-Stake.

Proof-of-Stake sendiri adalah konsensus yang membantu proses minting seperti bagaimana blok dibuat dan bagaimana data ditambahkan ke blok.

Alhir-akhir ini kita sering mendengar kata minting, kedengaran nya ini hal baru dan terasa asing ditelinga kita. Blockchain sendiri sebenarnya sudah cukup lama ada, namun terasa familiar di Indonesia belum lama ini.

Untuk memahami tentag minting dan apa perbedaanya dengan mining, berikut ini penjelasan tentang hal tersebut yang penulis rangkum dari berbagai sumber:

 

Ketahui Cara Kerja Crypto Minting


Cara kerja crypto minting yaitu koin dicetak (mint) melalui staking di bawah proses Proof-of-Stake. Berbeda halnya dengan Proof-of-WorkProof-of-Stake tidak memiliki miner. Sebagai gantinya, PoS menggunakan validator. Validator berperan untuk mengamati, juga bertanggung jawab untuk melakukan validasi transaksi dan bekerja untuk menghasilkan blok baru.

Minting adalah proses yang cukup mudah dan terdesentralisasi. Kemudahan dalam proses  minting ini memungkinkan siapa saja untuk membuat token baru tanpa mengharuskan otoritas pusat untuk melakukannya.

Selain itu, ekosistem crypto juga menyediakan berbagai macam token yang diciptakan dengan proses minting, termasuk token aset kripto dan non-fungible token (NFT). Kedua jenis token tersebut tentunya dapat dibuat di berbagai ekosistem blockchain.

Meskipun tidak sepopuler miningminting juga adalah komponen penting dari ekosistem crypto. Terlepas dari kenyataan bahwa setiap protokol memiliki pendekatan yang beragam dalam menghasilkan token baru.

Crypto Minting vs Mining, Apa Bedanya?


Crypto mining adalah adalah sebuah proses atau cara untuk mendapatkan aset kripto dengan memecahkan persamaan kriptografi dengan menggunakan komputer berdaya tinggi.

Proses penyelesaian terdiri dari memverifikasi blok data dan menambahkan catatan transaksi ke public record atau decentralized ledger yang dikenal sebagai blockchain. Sebagai imbalan atas persamaan kriptografi kompleks yang sudah berhasil dipecahkan, para miner akan mendapatkan imbalan berupa aset kripto yang berasal dari blockchain tersebut.

Meskipun crypto mining baru ditemukan dan digunakan selama lebih dari satu dekade, pada saat Bitcoin pertama kali ditambang pada tahun 2009. Mining telah menjadi sensasi dan lahan untuk mendapatkan keuntungan di antara para miner, spekulan, dan hacker.

Perbedaan Keduanya


Pada mining, untuk bisa menghasilkan aset kripto, miners harus melakukan pemecahan persamaan kriptografi yang kompleks dan sebagai imbalannya, miners tersebut akan mendapatkan imbalan yang berupa sejumlah aset kripto.

Sebagai hasil mining atau Proof-of-Work, blok baru kemudian dapat ditambang. Mining blok baru dapat mempengaruhi kelanjutan blockchain. Dengan demikian, mining memiliki dua tujuan, yaitu untuk membuat koin baru dan menyimpan log dari semua transaksi token yang ada.

Berbeda halnya dengan minting, di bawah mekanisme Proof-of-Stake, koin tidak dicetak melalui mining, melainkan melalui stakingProof-of-Stake memiliki validator, di mana PoS mengizinkan validator untuk mencetak blok baru. Untuk dapat menjadi validator, terdapat seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi, tergantung dari kebijakan tiap blockchain.

Kesimpulannya, perbedaan utama dalam crypto minting dan crypto mining adalah bahwa yang satu memerlukan Proof-of-Work, yang mana dilakukan dengan cara mining. Sedangkan yang lainnya melalui konsensus Proof-of-Stake, yang dilakukan melalui staking.

Koin yang dicetak adalah tujuan akhir dari keduanya, tetapi cara untuk mencapai tujuan itulah yang membedakan pencetakan PoW dan PoS. Meskipun demikian, kedua proses memiliki tujuan yang sama, yaitu mengamankan blockchain dan mendistribusikan token yang baru dicetak dengan cara yang terdesentralisasi, hanya melalui cara yang berbeda.


Keuntungan Crypto Minting


Salah satu keuntungan dari crypto minting adalah proses yang lebih singkat dan bersifat terdesentralisasi. Selain itu, penggunaan energi yang lebih efisien, sehingga Anda tidak perlu menggunakan banyak energi.

Tidak hanya itu saja, keunggulan dari minting adalah hambatan yang masuk yang lebih rendah, karena tidak membutuhkan perangkat dengan kemampuan tinggi. Untuk dapat minting kripto, pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya fantastis guna memiliki perangkat keras elit untuk mendapatkan peluang membuat blok baru.

Minting juga dapat diterapkan pada non-fungible token (NFT). NFT merupakan salah satu cara baru dalam memperjual-belikan collectible item yang menggunakan teknologi blockchain.

Risiko Crypto Minting


Dalam prosesnya, minting menggunakan validator, di mana validator tersebut dapat membuat atau memalsukan blok baru dalam blockchain. Risiko crypto minting inilah yang perlu disadari dan diwaspadai oleh para pengguna.

Note: tentunya dalam investasi crypto kita harus selalu bijak menggunakan uang yang kita investasikan, crypto merupakan investasi dengan risiko sangat tinggi jadi disarankan Anda hanya menggunakan uang sisa yang tidak terpakai.

Baca artikel lainya:


*** artikel ini di rangkum oleh penulis sebagai pengingat bagi penulis yang sedang belajar blockchain

sumber referensi: coinbase, zypmex, cardano