Bicara Itu Ada SeninyaKetika komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti. Selain berisi tentang pengalaman peningkatan diri, buku ini juga memuat berbagai konten mengenai teknik komunikasi, persuasi, dan negosiasi. Buy |
Avalanche (AVAX) adalah lapisan 1 blockchain yang memiliki fungsi sebagai platform untuk aplikasi terdesentralisasi dan jaringan blockchain khusus. Avalanche (AVAX) menjadi salah satu saingan Ethereum karena memiliki tujuan untuk menggeser posisi aset kripto tersebut sebagai blockchain paling populer dengan fitur smart contract-nya.
Hal ini dibuktikan dengan kemampuan pemrosesan transaksi Avalanche yang lebih tinggi dari beberapa platform lainnya. Avalanche mampu memproses 6.500 transaksi setiap detiknya tanpa mengorbankan skalabilitas.
Setelah peluncuran mainnet pada tahun 2020, Avalanche telah bekerja untuk mengembangkan ekosistem dApps dan DeFi-nya sendiri. Berbagai proyek berbasis Ethereum seperti SushiSwap dan TrueUSD pun telah terintegrasi dengan Avalanche. Selain itu, platform ini terus berupaya untuk meningkatkan interoperabilitas antar ekosistemnya sendiri.
Avalanche (AVAX) diluncurkan oleh Ava Labs, yang didirikan oleh profesor Universitas Cornell Emin Gün Sirer, PhD ilmu komputer Universitas Cornell Kevin Sekniqi , dan Maofan “Ted” Yin.
grafik avalanche dari tahun ke tahun // coinmarketcap
Masih di tahun yang sama, harga AVAX turun di bawah 2,90 dolar AS atau setara Rp41,2 ribu di bulan November dan tak lama kembali naik ke atas 4,50 dolar AS atau senilai Rp64 ribu di akhir bulan November. Saat tahun 2020 berakhir, AVAX bernilai 3,19 dolar AS atau senilai Rp45,4 ribu, setelah mengalami kerugian lebih dari sepertiga sejak September.
Selanjutnya, pada 10 Februari AVAX berhasil mencapai all time high (ATH) dengan nilai 63,31 dolar AS atau senilai Rp901,7 ribu. Pada titik ini, AVAX telah memberikan keuntungan year-to-date hampir 1.900 persen.
Kendati begitu, harga AVAX menurun tajam sebesar 65 persen dan nilainya berada di bawah 22 dolar AS atau senilai Rp313,3 ribu pada akhir bulan Februari. Tiga bulan berikutnya harga AVAX kembali naik ke level tertinggi di atas 40 dolar AS atau senilai Rp569,7 ribu. Sayangnya, kenaikan tersebut selalu diikuti oleh kemunduran yang signifikan setelahnya.
Kemudian pada awal Mei, AVAX melonjak hampir 45 dolar AS atau setara Rp640,8 ribu. Pada saat itu kapitalisasi pasar Avalanche mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 5,5 miliar dolar AS. Namun, setelah awal Mei AVAX kemudian bearish dan mencapai titik terendah sekitar 12 dolar AS atau setara Rp170,8 ribu. Sementara pada bulan Juni, harga AVAX kembali di atas 18 dolar AS atau setara Rp256,3 ribu.
Ketika artikel ini ditulis (november 2021), harga Avalanche (AVAX) terkini adalah Rp1,8 juta per 1 coin dengan volume perdagangan sebesar Rp52 triliun. Berdasarkan situs CoinMarketCap, Avalanche (AVAX) berada di urutan ke-10 sebagai aset terkemuka dengan kapitalisasi pasarnya senilai Rp 427 triliun.
Tentunya Avalanche(AVAX) mempunyai prospek bagus kedepanya, ini bisa dilihat dari ekosistem Avalanche yang terus bertumbuh dengan pesat. Pertumbuhan ekosistem ini bisa mengindikasikan bahwa blockchain Avalanche bisa diterima oleh banyak kalangan terutama para entrepreneur di bidang blockchain.
Pada prinsipnya sebuah blockchain jika semakin banyak digunakan dalam berbagai industri akan meningkatkan perminttaan pasar terhadap coin dari blockchain tersebu.
Selain itu, investasi pada bursa crypto merupakan investasi dengan resiko sangat tinggi, pertimbangkan secara matang sebelum Anda melangkah. Banyak-banyak membaca dan pelajari profile resiko investasi Anda sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
INGAT !!!!!! ….. prioritaskan penuhi ketersedian dana darurat terlebih dahulu dan hanya gunakan uang yang sudah tidak terpakai untuk investasi crypto.