Keuntungan dan Resiko Reksadana Pendapatan Tetap

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan !
Keuntungan dan Resiko Reksadana Pendapatan Tetap
Advan Tab Sketsa 3 Layar 10.1”

Advan Tab Sketsa 3 Layar 10.1”

Advan TAB Sketsa 3 adalah tablet multifungsi yang cocok digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari bikin konten, main game, belajar anak, presentasi, dll. Tidak hanya itu, Advan Sketsa 3 juga bisa kamu manfaatkan untuk menunjang bisnis UMKM karena bisa digunakan sebagai tablet kasir.

Free Klik Disini !

Di artikel sebelumnya kita telah membahas tentang Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap ?

Dibagian ini kita akan membahas keuntungan dan resiko dari Reksadana Pendapatan Tetap.

Berikut ini uraian singkat tentang Reksadana Pendapatan Tetap yang penulis kutip dari DBS Treasury.

Secara definisi, Reksadana pendapatan Tetap adalah jenis Reksadana dimana dana minimum 80% dana kelolaan dialokasikan pada instrument investasi surat utang atau yang lebih dikenal dengan obligasi.

Penyebutan jenis Reksadana sebagai Reksadana Pendapatan Tetap adalah karena jenis alokasi portofolio yang terfokus pada instrumen investasi obligasi atau surat utang yang secara karakteristiknya memberikan pendapatan tetap.

Sama seperti investasi Reksadana lainnya, pada Reksadana Pendapatan Tetap memiliki potensi keuntungan dan risiko yang wajib dipelajari investor.

Untuk Reksadana Pendapatan Tetap ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh sebagai berikut:


1) Peluang Imbal Hasil

Setiap hendak memilih investasi, keuntungan atau imbal hasil tentu jadi bahan pertimbangan yang pertama.

Anda bisa membandingkan jumlah imbal hasil yang diberikan ini dengan produk lain seperti deposito dan Reksadana Pasar Uang.

Reksadana Pendapatan Tetap sendiri memberikan potensi imbal hasil relatif menarik.

Namun, para investor juga perlu memahami bahwa Reksadana Pendapatan Tetap adalah salah satu jenis investasi yang tergolong dalam investasi dengan risiko moderat.

2) Memperoleh Keuntungan dari Capital Gain dan Dividend

Potensi keuntungan yang ditawarkan bukan berasal dari imbal hasil atau bunga saja melainkan juga dari capital gain dan dividend (pembagian hasil investasi).

Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh investor ketika menjual kembali unit penyertaan Reksadana.

Dalam Reksadana Pendapatan Tetap, seperti Reksadana pada umumnya Anda bisa menjual kembali unit penyertaannya pada setiap hari bursa.

Penjualan kembali yang dilakukan ini memiliki kemungkinan memperoleh capital gain apabila terjadi harga unit penyertaan pada saat penjualan kembali lebih tinggi dibandingkan harga unit penyertaan saat membeli Reksadana.

Selain capital gain, Anda juga bisa mendapat keuntungan dari dividend. Dividend merupakan pembagian hasil investasi secara reguler kepada investor dari hasil pengelolaan Reksadana Pendapatan Tetap.

Namun tidak semua produk Reksadana Pendapatan Tetap memberikan memiliki fitur pembagian hasil investasi.

3) Investasi yang Lebih Efisien

Pengelolaan Reksadana Pendapatan Tetap akan dilakukan langsung oleh Manajer Investasi profesional sesuai dengan perusahaan aset manajemen yang menerbitkan Reksadana Pendapatan Tetap yang Anda pilih.

Hadirnya Manajer Investasi yang profesional ini akan meningkatkan efisiensi waktu investasi Anda.

4) Bukan Objek Pajak

Memilih investasi Reksadana juga memungkinkan Anda untuk bisa memperoleh profit investasi yang tidak dikenakan pajak.

Keuntungan yang diperoleh dari investasi Reksadana bukanlah objek pajak, sehingga investor dapat menikmati profit dari investasi secara utuh.

5) Pencairan Bisa dilakukan Sewaktu-Waktu

Keuntungan lainnya dari Reksadana Pendapatan Tetap adalah Anda bisa mencairkan dana sewaktu-waktu dibutuhkan.

Misalnya Anda tiba-tiba membutuhkan dana darurat, Anda bisa langsung mencairkan dana pada hari bursa.

Risiko Investasi Reksadana Pendapatan Tetap


Selain melihat keuntungan Reksadana Pendapatan Tetap yang ditawarkan, Anda juga wajib memperhatikan faktor risiko apa saja yang harus dihadapi.

Faktor atau risiko ini tentunya berhubungan dengan fluktuasi harga yang mungkin saja akan Anda alami.

1) Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang Fluktuatif

Fluktuasi NAB jadi risiko terbesar yang harus dihadapi investor.

Naik turunnya NAB ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah pergerakan suku bunga acuan dari Bank Indonesia. Kedua adalah hasil dari pemeringkatan surat utang.

2) Risiko Likuiditas

Risiko selanjutnya adalah masalah likuiditas yang disebabkan manajer investasi mengalami kesulitan untuk menyediakan uang tunai.

Anda mungkin tidak bisa langsung mencairkan dana, apabila para investor juga mencairkan dana dalam jumlah besar di waktu bersamaan.

3) Tidak Ada Jaminan dari LPS

Reksadana Pendapatan Tetap bukanlah produk perbankan, oleh karena itu tidak ada jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.

Anda pun harus berani mengambil risiko kerugian ketika NAB turun atau ada masalah politik dan ekonomi berlangsung.

Note : Reksadana Pendapatan Tetap ini sangat cocok bagi Anda investor dengan profil konservatif moderat. Terutama jika Anda memiliki tujuan jangka menengah, karena imbal hasil optimal pada umumnya akan didapatkan setelah 1 hingga 3 tahun.

Baca artikel lainya:


  1. Mini Wallet Bagian 1 - Django Template dan Static File

  2. Mini Wallet Bagian 2 - Django Template Base HTML

  3. Mini Wallet Bagian 3 - Dajngo Model dan Koneksi Database MySQL

  4. Tutorial bassic Mysql bagian 1 - Create Read Update Delete

  5. Tutorial bassic Mysql bagian 2 - Inner, Left, Right, Cross Join

  6. Tutorial bassic Mysql bagian 3 - Filtering Data

  7. Tutorial bassic Mysql bagian 4 - Grouping Data 

  8. Tutorial bassic Mysql bagian 5 - Operator dan Clausa

  9. Tutorial bassic Mysql bagian 6 - Replace Statement

  10. Tutorial bassic Mysql bagian 7 - Constraint Data

  11. Tutorial bassic Mysql bagian 8 - Mengubah Struktur tabel

  12. Tutorial bassic Mysql bagian 9 - Subquery

  13. Tutorial bassic Mysql bagian 10 - Virtual Tabel

  14. Tutorial bassic Mysql bagian 11 - Control Flow Function

  15. Membuat service OTP bagian 1 - OTP dan PIN

  16. Membuat service OTP bagian 2 - Sequence Diagram

  17. Membuat service OTP bagian 3 - Model dan Serializer

  18. Membuat  service OTP bagian 4 - Validate OTP

  19. Membuat  service OTP bagian 5 - Api Client Service

  20. Membuat service user login bagian 1 - Konfigurasi Database

  21. Membuat service user login bagian 2 - Serializer dan JWT

  22. Membuat CRUD service product bagian 1 - Models Product

  23. Membuat CRUD service product bagian 2 - Function Serializer

  24. Membuat CRUD service product bagian 3 - Api Client Service

  25. Membaut CRUD service product bagian 4 - Auth User

  26. Membuat CRUD service product bagian 5 - TDR File Log

  27. Membuat CRUD service product bagian 6 - Unit Test

  28. Membuat service user register bagian 1 - Django

  29. Membuat Service user register bagian 2 - Django

  30. Membuat service filter dan download file CSV di django

  31. Django upload file menggunakan FileSystemStorage


Sumber referensi : DBS Treasury