Dapatkan Fixed Income Melalui Reksadana Pendapatan Tetap

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
Dapatkan Fixed Income Melalui Reksadana Pendapatan Tetap

Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dari tahun ke-tahun, dan juga semakin bertumbuhnya platform digital di bidang investasi.

Kini kebanyakan orang justru di pusingkan dengan banyaknya pilihan produk investasi dengan return menggiurkan.

Banyak juga yang terjebak dalam kebingungan pilih investasi apa yang tepat untuk pemula ?

Sejatinya pilihan investasi Anda sangat tergantung dengan profile resiko yang Anda miliki.

Namun jika Anda masih ragu dengan berbagai macam instrumen investasi, mungkin Anda perlu mencoba instrument investasi Reksadana Pendapatan Tetap.

Jangan lupa baca prospektusnya terlebih dahulu,

Apasih Sebenarnya Reksadana Pendapatan Tetap Itu ?


Reksadana Pendapatan Tetap adalah reksadana yang berinvestasi minimum 80% di instrumen pendapatan tetap.

Instrumen dimaksud antara lain surat utang obligasi, sukuk yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Reksadana pendapatan tetap atau fixed income fund memiliki risiko yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang.

Walau demikian, reksadana ini memberikan potensi hasil investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan deposito.

Tak heran kalau reksadana pendapatan tetap disebut-sebut sesuai untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif – moderat untuk tujuan jangka menengah sekitar 1 tahun hingga 3 tahun.

Reksadana ini juga sering dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi sebagai diversifikasi portofolio investasi atau ketika pasar saham mengalami ketidakpastian.

Untuk investor pemula, perlu mengetahui bahwa dalam memilih reksadana, nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) bisa jadi satu pertimbangan.

Sebab, dana kelolaan mencerminkan kepercayaan investor pada produk reksadana tersebut. Namun, AUM besar tidak selalu berkorelasi dengan kinerja reksadana.

Baca artikel lainya:


  1. Mini Wallet Bagian 1 - Django Template dan Static File

  2. Mini Wallet Bagian 2 - Django Template Base HTML

  3. Mini Wallet Bagian 3 - Django Model dan Koneksi Database Mysql

  4. Mini Wallet Bagian 4 - Django User Register

  5. Mini Wallet Bagian 5 - Django Session Login

  6. Mini Wallet Bagian 6 - Django Model CRUD

  7. Tutorial bassic Mysql bagian 1 - Create Read Update Delete

  8. Tutorial bassic Mysql bagian 2 - Inner, Left, Right, Cross Join

  9. Tutorial bassic Mysql bagian 3 - Filtering Data

  10. Tutorial bassic Mysql bagian 4 - Grouping Data 

  11. Tutorial bassic Mysql bagian 5 - Operator dan Clausa

  12. Tutorial bassic Mysql bagian 6 - Replace Statement

  13. Tutorial bassic Mysql bagian 7 - Constraint Data

  14. Tutorial bassic Mysql bagian 8 - Mengubah Struktur tabel

  15. Tutorial bassic Mysql bagian 9 - Subquery

  16. Tutorial bassic Mysql bagian 10 - Virtual Tabel

  17. Tutorial bassic Mysql bagian 11 - Control Flow Function

  18. Membuat service OTP bagian 1 - OTP dan PIN

  19. Membuat service OTP bagian 2 - Sequence Diagram

  20. Membuat service OTP bagian 3 - Model dan Serializer

  21. Membuat  service OTP bagian 4 - Validate OTP

  22. Membuat  service OTP bagian 5 - Api Client Service

  23. Membuat service user login bagian 1 - Konfigurasi Database

  24. Membuat service user login bagian 2 - Serializer dan JWT

  25. Membuat CRUD service product bagian 1 - Models Product

  26. Membuat CRUD service product bagian 2 - Function Serializer

  27. Membuat CRUD service product bagian 3 - Api Client Service

  28. Membaut CRUD service product bagian 4 - Auth User

  29. Membuat CRUD service product bagian 5 - TDR File Log

  30. Membuat CRUD service product bagian 6 - Unit Test

  31. Django upload file menggunakan FileSystemStorage