4 Agile Principle Untuk Business Analyst

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
4 Agile Principle Untuk Business Analyst

Prinsip-prinsip Agile Manifesto memberikan kejelasan tentang apa arti sebenarnya dari agile. Ini lebih dari sekadar melakukan agile, namun juga tentang menjadi agile dalam perilaku dan pola pikir kita.

Prinsip-prinsip tersebut tidak berbicara tentang peran atau persyaratan Busniness Analyst (BA) secara khusus, tetapi tetap sangat berarti bagi peran analis bisnis.

Berikut 4 hal penting tentang apa arti masing-masing prinsip tersebut bagi analis bisnis .

A) Pertama.


Prioritas utama kita adalah memuaskan pelanggan melalui pengiriman perangkat lunak secara cepat dan memiliki kualitas tinggi.

Busniness Analyst memfasilitasi dialog yang membantu pemilik produk memprioritaskan apa yang dibangun oleh tim.

Busniness Analyst memahami apa yang akan menyenangkan pengguna dan memuaskan pelanggan.

Busniness Analyst mendukung pengiriman berkelanjutan dengan memfasilitasi pemecahan fungsionalitas menjadi bagian-bagian kecil yang bernilai.

Tidak ada orang lain yang memberikan perspektif ini.

Pemimpin bisnis melihat bagian-bagian besar fungsionalitas dan tim teknis berfokus pada komponen teknis dan lapisan teknis.

SebagaiBusniness Analyst, Anda mengadvokasi pengguna dan pelanggan dengan mengidentifikasi peningkatan kecil nilai yang dapat dilihat dan dialami pengguna.

Busniness Analyst mendefinisikan peningkatan ini sehingga dapat diprioritaskan, diperkirakan, dan dikerjakan secara efisien.

B) Kedua.


Terima perubahan persyaratan bahkan di tahap akhir pengembangan software.

Proses Agile memanfaatkan perubahan untuk keunggulan kompetitif pelanggan.

Sebagai Busniness Analyst, Anda harus memfasilitasi tim dalam menemukan pemikiran dan ide baru yang akan membuat produk lebih berharga.

Perubahan pasar dan umpan balik dari pelanggan terus memengaruhi produk dan Busniness Analyst membantu memasukkan umpan balik ini ke dalam daftar dan prioritas produk.

Perubahan persyaratan itu bagus. Artinya, produk menjadi lebih baik dari yang dibayangkan sebelumnya.

C) Ketiga.


Berikan perangkat lunak yang berfungsi secara berkala, dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan dengan preferensi pada jangka waktu yang lebih pendek.

Busniness Analyst adalah kunci untuk membantu pelanggan dan pemimpin bisnis mewujudkan manfaat yang diinginkan dari suatu produk lebih cepat.

Busniness Analyst membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian kecil yang bernilai dan membantu tim menganalisis nilai bisnis, dan hal-hal teknis lainya.

Busniness Analyst adalah pemain penting dalam memfasilitasi dialog yang dibutuhkan dalam tim untuk tidak hanya memastikan perangkat lunak berfungsi tetapi juga bernilai.

Membangun perangkat lunak yang hebat dapat menjadi satu hal utama, tetapi fokus tim untuk membuat perangkat lunak bernilai merupakan hal yang berbeda dari perspektif pelanggan.

Sering kali, kita menemukan sesuatu hal yang unik dari pelanggan saat mereka bereksperimen dan  bereaksi terhadap perangkat fungsi dari pernagkat lunak itu sendiri.

D) Keempat.


Pelaku bisnis dan pengembang harus bekerja sama setiap hari selama proyek berlangsung.

Busniness Analyst terlibat dan siap sedia untuk tim setiap hari.

Mereka memfasilitasi percakapan berkelanjutan sepanjang hari menggunakan kolaborasi dan komunikasi yang menghasilkan pembelajaran cepat dan pengambilan keputusan cepat.

Bila ini dilakukan dengan baik, persyaratan dan dokumentasi project menjadi lebih mudah.

Fokusnya adalah pada dialog daripada menyusun dokumen.

Diatas merupakan 4 Agile principle untuk business analyst, di dalam organisasi business analys merupakan peran yang fital bagi perusahaan.

Baca artikel lainya :