5 Framework Golang Paling Banyak Dipakai Startup Indonesia

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
5 Framework Golang Paling Banyak Dipakai Startup Indonesia

Framework adalah kerangka kerja untuk mempermudah developer dalam membangun aplikasi baik front-end maupun back-end. Framework diciptakan agar dapat membantu para developer mengembangkan aplikasinya lebih cepat, tersusun serta terstruktur.

Golang Framework merupakan istilah yang sebenarnya berasal dari kata Google’s Go Language. Golang ini merupakan open source programming language yang berasal dari Google. Golang pertama kali dikembangkan pada tahun 2007. Google sendiri menggunakan Golang pada produk-produknya.

Kemudian sampai pada tahun 2009, Golang resmi diluncurkan ke publik oleh Google dan penggunaannya diikuti oleh developer-developer lainnya. Golang semakin lama semakin populer dikalangan developer karena sangat mudah digunakan serta diimplementasikan.

Kepopuleran Golang dimulai dari digunakannya Golang untuk membuat Docker pada tahun 2011. Saat ini teknologi baru banyak yang dibuat dengan bahasa pemrograman Golang, contohnya Kubernetes dan Prometheus.

Di Indonesia sendiri bahasa pemrograman golang saat ini cukup populer, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya para perusahaan startup bermigrasi ke bahasa GO untuk membangun microservice yang terintegrasi dengan berbagai platform.

Halovina merangkum setidaknya ada 5 framework golang yang paling banyak digunakan start-up di indonesia :

1) Gorilla


Gorilla mungkin adalah Go web framework terpanjang dan terbesar yang menjalankan sebuah framework. Gorilla menyediakan komponen perpustakaan Net/HTTP yang dapat digunakan kembali. Fitur soket web yang kuat pada Gorilla memungkinkan untuk dapat melampirkan kode yang persis sama ke REST endpoint.

Tanpa harus menggunakan layanan dari pihak ke 3. Dengan memasukan extensi baru, modul dan drop package, masalah yang berhubungan dengan fungsionalitas tidak akan pernah muncul.

source : https://github.com/gorilla

2) Beego


Beego adalah Golang Framework terbaik yang menawarkan berbagai fitur untuk web application. Pada Beego terdapat beragam fitur yang umum untuk web application dan disusun menjadi 8 modul yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Beego juga menggabungkan ORM (Object-Relationship Map) untuk mengakses data, handling tools, logging system, menghandle cache dan juga perpustakaan untuk mengoperasikan komponen HTTP.

source : https://github.com/beego

3) Martini


Martini merupakan kerangka web ringan yang diaktifkan oleh Sinatra.

Martini bekerja pada hal-hal dasar seperti routing, exception dealing, dan trik untuk melakukan middleware.

Ia sangat mudah untuk terintegrasi dengan third-party support. Framework ini juga flexible untuk memperluas kemampuan (extending capabilities) selain dari mengelola banyak fungsi dengan kegiatan yang minimal. Framework ini cukup populer di antara Komunitas Golang, karena menawarkan lebih dari 20 plugins.

Source : https://github.com/go-martini/martini

4) Gin Gonic


Framework ini dikenal sebagai framework yang minimalis. Ini adalah pilihan yang tepat jika Anda baru saja memulai menggunakan Golang. Gin Gonic menyediakan fitur dan libraries yang paling dibutuhkan.

Ketika Anda memulai debug dan ada isu, maka dengan ini hal itu sangat mudah untuk diselesaikan. Framework ini 40% bekerja lebih cepat daripada Martini, sehingga proses menggembangkan website akan lebih cepat.

Source : https://github.com/gin-gonic

5) Net/HTTP


Untuk mengembangkan web apps yang kompleks tentunya dibutuhkan middleware yang kuat untuk memulainya. Dengan menggunakan standar yang dimiliki Net/HTTP, mencampur dan mencocokan middleware untuk sebuah proyek tentunya dapat dilakukan dengan sempurna.

Developer juga biasanya mengembangkan seluruh server XAMPP hanya dengan HTTP atau Net tentunya ini bisa bekerja dengan baik. Tetapi routing yang dimiliki tidak begitu kuat.

Source : https://golang.org/src/net/http/

Baca artikel lainya :