Risiko Serangan Jaringan Adalah Keuntungan Proof Of Stake

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan !
Risiko Serangan Jaringan Adalah Keuntungan Proof Of Stake
Xiaomi Smart Band 9 Pro

Xiaomi Smart Band 9 Pro

Dilengkapi GNSS bawaan dan kompas, Kamu bisa menjelajah dengan percaya diri. Daya Tahan Luar Biasa dengan performa optimal tahan baterai hingga 21 hari. Desain Elegan dan Trendy Tidak hanya handal, Xiaomi Smart Band 9 Pro ini juga tampil memukau dengan frame alloy aluminium berwarna yang memancarkan kesan premium, dipadukan dengan strap trendi yang cocok untuk setiap gaya, baik untuk olahraga maupun acara formal.

Free Klik Disini !

Akhir-akhir ini crypto currency menjadi topik hangat di bicarakan di setiap sudut warung kopi, banyak istilah baru di bidang blockchain yang terasa asing didengarkan seperti Proof of Stake. Supaya kita nggk makin bingung yuks coba pahami penjelasan berikut ini

Proof of Stake (PoS) adalah konsep di dalam investasi aset kripto yang menyatakan bahwa seseorang dapat menambang atau memvalidasi transaksi aset kripto sesuai dengan jumlah koin yang ia pegang. Artinya, semakin banyak Bitcoin atau Altcoin yang dimiliki penambang, maka mereka punya daya tawar yang tinggi dalam menambang aset kripto.

Proof of Stake adalah alternatif dari sistem Proof of Work. Yakni, sistem di dalam investasi aset kripto di mana seluruh algoritma di sistem blockchain harus mencapai kata sepakat sebelum mengonfirmasi transaksi aset kripto yang akan dicatat ke dalam blockchain.

Konsep Proof of Stake memberi celah yang sempit bagi penambang aset kripto untuk menyerang dan memanipulasi jaringan aset kripto. Hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

Proof of Stake Adalah Alternatif Proof of Work


Sistem Proof of Stake dirancang untuk menangkis kelemahan di sistem Proof of Work. Sebab, untuk menjalankan sistem yang namanya disebut belakangan ini, penambang harus menggunakan tenaga listrik yang tidak sedikit.

Di dalam sistem Proof of Work, setiap transaksi harus memiliki kapasitas maksimal 1 Megabyte (MB). Transaksi tersebut kemudian diduplikasi di seluruh komputer atau nodes yang dimiliki oleh penambang aset kripto yang terdaftar di dalam jaringan blockchain di seluruh dunia. Untuk memverifikasi setiap transaksi, seluruh penambang terdaftar harus memecahkan susun-suai (puzzle) yang dikenal sebagai Proof of Work.

Dengan kata lain, memverifikasi transaksi menggunakan sistem Proof of Work terbilang ribet karena melibatkan banyak komputer. Kemudian, banyaknya komputer yang digunakan juga akan meningkatkan konsumsi listrik. Pada 2015, contohnya, verifikasi satu transaksi Bitcoin menggunakan sistem Proof of Work membutuhkan tenaga listrik setara 1,57 rumah tangga di Amerika Serikat setiap harinya.

Makanya, konsep Proof of Stake hadir adalah solusi atas masalah itu. Melalui konsep ini, penambang hanya diizinkan untuk menambang aset kripto dan memvalidasi transaksi sesuai dengan kepemilikan aset kriptonya. Sehingga, kebutuhan listrik bisa diredam dan biaya yang dibutuhkan untuk transaksi dan menambang akan lebih efisien.

Risiko Serangan Jaringan Adalah Keuntungan Proof Of Stake


Dalam konteks Bitcoin, banyak pihak menilai bahwa sistem Proof of Work cukup rentan dengan kondisi yang dikenal dengan tragedy of commons. Yakni, suatu titik di masa depan di mana hanya akan ada sedikit penambang Bitcoin akibat tidak ada lagi imbal jasa penambangan Bitcoin (block reward). Hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan penambang Bitcoin yang tersisa untuk memanipulasi teknik komputasi jaringan Bitcoin demi mendulang cuan bagi dirinya sendiri.

Nah, dengan sistem Proof of Stake, penambang perlu memiliki aset kripto sebanyak lebih dari 50% untuk memanipulasi jaringan tersebut sebanyak lebih dari 50% juga. Hanya saja, penambang tentu harus merogoh kocek yang dalam untuk memiliki lebih dari 50% aset kripto yang beredar.

Selain itu, di dalam sistem Proof of Stake, seorang penambang tentu akan merugi jika ia mencoba memonopoli jaringan blockchain lantaran hanya akan membuat harga aset kripto terjerembab. Sebab, ketika aset kripto dikuasai beberapa pemain, investor atau penambang tentu lebih baik “bermain” di aset kripto lain yang memiliki jaringan lebih aman dan dengan pemain utama yang minim.

Kondisi tersebut akan menurunkan permintaan aset kripto dan menurunkan harganya. Hal itu pun akan menurunkan nilai aset kripto yang digenggam si penambang dengan kepemilikan mayoritas tersebut. Sehingga, di dalam sistem Proof of Stake, setiap penambang tidak akan memiliki motivasi untuk menguasai jaringan blockchain aset kripto tersebut.

Baca artikel lainya :


Support kami dengan cara mem-vote halovinavexa di Vexanium Wallet karena support dari anda membantu kami terus bertumbuh dan menghadirkan artikel-artikel teknologi terkini.

BP : https://explorer.vexanium.com/producer/halovinavexa

 

** sumber artikel: peluang.com, coindesk.com