Di era cloud computing, Kubernetes telah menjadi standar emas untuk mengelola aplikasi berbasis kontainer.
Namun, bagi Anda yang baru terjun ke dunia Google Cloud Platform (GCP), mungkin sering mendengar istilah Kubectl (baca: Cube-C-T-L atau Cube-Control).
Sebenarnya, apa itu Kubectl?
Mengapa alat ini sangat krusial bagi administrator sistem?
Artikel ini akan mengupas tuntas fungsi Kubectl, cara kerjanya di Google Cloud, serta daftar perintah dasar yang wajib Anda kuasai.
Secara sederhana, Kubectl adalah "alat pengendali" atau command-line interface (CLI) yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dan mengontrol kluster Kubernetes.
Seperti yang dijelaskan dalam video referensi dari Google Cloud, bayangkan Kubectl sebagai komunikator utama Anda.
Ketika Anda mengetikkan perintah di terminal, Kubectl akan melakukan panggilan ke Kubernetes API Server.
API Server inilah yang kemudian meneruskan instruksi Anda ke bagian control plane untuk mengeksekusi tindakan yang diinginkan, seperti membuat deployment baru atau mengecek kesehatan aplikasi.
Di Google Cloud, layanan Kubernetes yang dikelola disebut Google Kubernetes Engine (GKE). Meskipun Google Cloud menyediakan antarmuka grafis (Console) yang bagus, Kubectl tetap menjadi senjata utama para DevOps Engineer karena kecepatan dan fleksibilitasnya.
Agar Kubectl bisa "berbicara" dengan kluster GKE Anda, ia membutuhkan semacam "phone book" yang berisi alamat dan kunci akses. Dalam istilah teknis, ini disebut file kubeconfig.
Di sinilah peran Google Cloud CLI (gcloud). Seperti yang disebutkan dalam video, Anda menggunakan perintah gcloud untuk mengambil kredensial autentikasi agar Kubectl diizinkan masuk ke kluster Anda.
Perintah kuncinya adalah:
[codesyntax lang="bash"]
gcloud container clusters get-credentials [NAMA_CLUSTER] --zone [ZONA] --project [ID_PROJECT]
Setelah perintah ini dijalankan, Kubectl Anda sudah terkonfigurasi dan siap mengelola kluster GKE tersebut.
Sebelum masuk ke daftar perintah, penting untuk memahami struktur sintaksis (tata bahasa) dari Kubectl :
kubectl [command] [type] [name] [flags]
Command (Aksi): Apa yang ingin Anda lakukan? (Contoh: get, describe, delete).
Type (Objek): Apa jenis objek yang dituju? (Contoh: pods, nodes, services).
Name (Nama): Nama spesifik dari objek tersebut (Opsional jika ingin mengambil semua).
Flags (Opsi Tambahan): Modifikasi perintah (Contoh: -o wide untuk info lebih detail).
Berikut adalah perintah-perintah dasar yang paling sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari:
Ini adalah perintah paling dasar untuk mengecek apa yang sedang berjalan di kluster Anda.
Melihat Node (Server):
kubectl get nodes
Melihat Pods (Container):
kubectl get pods
Melihat Service:
kubectl get servicesKetika ada masalah, perintah ini membantu Anda melihat "jeroan" dari aplikasi.
Melihat detail konfigurasi: Perintah ini memberikan informasi lengkap tentang status, events, dan error pada resource.
kubectl describe pod [nama-pod]
Melihat Logs (Catatan Aplikasi): Sangat penting untuk melihat output aplikasi atau error code.
kubectl logs [nama-pod]Membuat resource dari file YAML: Ini adalah cara standar (deklaratif) untuk men-deploy aplikasi.
kubectl apply -f deployment.yamlMenghapus Pod atau Resource:
kubectl delete pod [nama-pod]Kubectl adalah jembatan utama antara Anda dan kluster Kubernetes.
Di Google Cloud, kombinasi antara gcloud (untuk autentikasi) dan kubectl (untuk operasional) memberikan kontrol penuh atas infrastruktur aplikasi Anda.
Memahami sintaks dasar command + type + name akan memudahkan Anda menguasai ribuan kombinasi perintah lainnya di masa depan.