Mendapatkan Passive Income Aset Crypto Dengan Staking

Subscribe Dengan Account Google Untuk Membaca Artikel Tanpa Iklan
Mendapatkan Passive Income Aset Crypto Dengan Staking

Pada artikel sebelumnya kita telah berkenalan tentang Proof Of Stake, yang merupakan konsep blockchain yang lebih hemat energi.

Selain dengan cara mining dan membeli langsung, mendapatkan aset digital pun bisa dilakukan dengan yang namanya staking.

A) Staking Aset Crypto


Staking adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan passive income dari aset crypto atau mata uang kripto. Passive income adalah pendapatan yang tidak membuat kamu terlibat secara langsung.

Secara sederhana staking hampir mirip dengan deposito, di mana kamu hanya perlu menyetorkan nominal uang, meminta bank mengelolanya dan akan dapat bunganya.

Aset atau mata uang crypto yang dikunci tersebut bertujuan untuk berkontribusi menyelaraskan semua keinginan pemangku kepentingan.

B) Tujuan Proof of Stake (PoS) dalam Staking


Proof of Stake atau PoS,  tujuanya dari algoritma PoS adalah agar peserta dapat mengunci koin dan pada interval tertentu, protokol secara acak memberikan hak kepada salah satu dari mereka untuk memvalidasi blok berikutnya.

Semakin banyak koin yang dipertaruhkan, maka akan semakin banyak peluang untuk bisa menjadi validator.

Dengan cara ini, yang menentukan peserta mana yang membuat blok tidak didasarkan pada kemampuan mereka untuk memecahkan tantangan hash seperti halnya dengan Proof of Work. Sebaliknya, ini ditentukan oleh berapa banyak koin yang mereka pegang.

C) Cara Kerja Staking Dan Cara Menjadi Validator Blok


Blockchain Proof of Work mengandalkan mining untuk menambahkan blok baru ke blockchain. Sebaliknya, blockchain Proof of Stake menghasilkan dan memvalidasi blok baru melalui proses coin yang di simpan oleh validator.

Staking melibatkan validator yang mengunci koin mereka sehingga mereka dapat dipilih secara acak oleh protokol pada interval tertentu untuk membuat blok.

Untuk menjadi validator blok, peserta yang mempertaruhkan jumlah crypto yang lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk dipilih sebagai validator blok berikutnya.

Ini memungkinkan blok diproduksi tanpa bergantung pada perangkat keras mining khusus, seperti ASIC Miner.