Bagi kamu yang mulai belajar coding di era 2010-an, nama jQuery pasti punya tempat spesial di hati. Dulu, rasanya belum afdol bikin website kalau belum memanggil si simbol dolar $.
Namun, seiring munculnya "Si Tiga Besar" (React, Vue, dan Angular), banyak yang menganggap jQuery sudah 'pensiun' dan tinggal sejarah. Tapi tunggu dulu! Baru-baru ini, jQuery mengejutkan dunia developer dengan merilis jQuery 4.0.0 (Beta).
Mari kita bedah perjalanannya dan cari tahu: apakah versi terbaru ini layak masuk ke stack proyekmu di tahun 2026?
Dulu, menulis JavaScript murni (Vanilla JS) adalah mimpi buruk karena perbedaan standar antar browser (terutama musuh kita bersama: Internet Explorer). jQuery hadir sebagai pahlawan dengan slogan "Write Less, Do More".
Manipulasi DOM yang Simpel: Mengubah teks cukup dengan $('.class').text('Halo!').
Animasi Instan: Fungsi .fadeIn() atau .slideUp() bikin website terasa interaktif dalam sekejap.
Solusi AJAX: Mengambil data tanpa reload halaman jadi jauh lebih mudah.
Setelah penantian panjang, jQuery 4.0 hadir bukan untuk meniru React, melainkan untuk merampingkan diri. Berikut adalah keunggulan utamanya:
Akhirnya!
jQuery 4.0 resmi memutus dukungan untuk browser jadul seperti IE 10 ke bawah. Dampaknya?
Kode internal jQuery jadi jauh lebih bersih dan ringan karena tidak perlu lagi membawa "beban" workaround untuk browser tua.
Dulu jQuery dimuat sebagai skrip raksasa. Sekarang, jQuery 4.0 dikembangkan menggunakan modul JavaScript modern. Ini memudahkan kamu yang menggunakan bundler modern seperti Vite atau Webpack.
Beberapa fungsi yang sudah lama dianggap "berdebu" (seperti jQuery.parseJSON) akhirnya dihapus karena browser modern sudah punya fungsi bawaan yang lebih baik (seperti JSON.parse).
Untuk kamu yang peduli keamanan (Cybersecurity), versi ini mendukung Trusted Types, fitur yang membantu mencegah serangan XSS (Cross-Site Scripting).
Apakah jQuery akan kembali menguasai dunia? Jawabannya: Mungkin tidak, tapi ia tidak akan mati.
Dunia web saat ini sudah sangat terfragmentasi. Meski framework modern sangat dominan untuk aplikasi kompleks (SaaS, Dashboard), jQuery tetap punya posisi kuat di:
Maintenance Proyek Besar: Jutaan website lama masih bergantung pada jQuery.
WordPress Ecosystem: Mayoritas plugin dan theme WordPress masih setia menggunakan library ini.
Proyek Cepat & Sederhana: Untuk landing page statis atau manipulasi DOM ringan, jQuery 4.0 tetap jauh lebih cepat dipelajari daripada harus menginstal satu framework berat.
Untuk generasi Gen Z yang baru mulai belajar, memahami Vanilla JS adalah prioritas utama. Namun, mengenal jQuery 4.0 akan memberimu keunggulan saat harus menangani proyek legacy atau bekerja di ekosistem CMS.
jQuery 4.0 membuktikan bahwa mereka bisa beradaptasi dengan standar web modern tanpa kehilangan identitasnya yang simpel.